Avastin adalah salah satu obat yang digunakan untuk pengobatan beberapa jenis kanker. Obat ini memiliki nama generik bevacizumab dan bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru yang memberi makan sel kanker, sebuah proses yang disebut angiogenesis.
Avastin umumnya digunakan dalam kombinasi dengan terapi lain, seperti kemoterapi, untuk mengobati kanker tertentu, termasuk kanker kolorektal, kanker paru-paru, kanker ginjal, dan kanker serviks.
Kegunaan Avastin
Avastin telah mendapatkan persetujuan dari berbagai lembaga kesehatan di seluruh dunia untuk digunakan dalam pengobatan kanker. Melansir dari pafikabtulangbawangbarat.org, berikut adalah beberapa kondisi yang sering diobati dengan Avastin:
- Kanker Kolorektal: Avastin digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi untuk mengobati kanker usus besar dan rektum. Obat ini membantu memperlambat pertumbuhan tumor dengan menghambat pembentukan pembuluh darah baru yang menyuplai nutrisi ke sel kanker.
- Kanker Paru-paru Non-sel Kecil: Avastin juga digunakan untuk pasien dengan kanker paru-paru yang bukan berasal dari sel-sel kecil. Obat ini diberikan dalam kombinasi dengan obat kemoterapi lain untuk meningkatkan efektivitas pengobatan.
- Kanker Ginjal: Avastin sering digunakan untuk mengobati kanker ginjal metastatik, yaitu kanker yang telah menyebar ke organ lain. Dalam kondisi ini, Avastin bekerja dengan menargetkan faktor pertumbuhan endotel vaskular (VEGF) yang penting dalam perkembangan kanker.
- Kanker Serviks: Pada beberapa kasus kanker serviks, Avastin diberikan bersamaan dengan kemoterapi untuk memperpanjang harapan hidup pasien.
Efek Samping Avastin
Walaupun Avastin bisa sangat efektif dalam mengobati kanker, obat ini juga memiliki efek samping yang perlu diperhatikan. Beberapa efek samping yang paling umum meliputi:
- Tekanan Darah Tinggi: Pasien yang menggunakan Avastin sering kali mengalami peningkatan tekanan darah. Oleh karena itu, tekanan darah harus dipantau secara rutin selama pengobatan.
- Proteinuria (Protein dalam Urin): Avastin dapat menyebabkan adanya protein dalam urin, yang mengindikasikan masalah dengan ginjal. Kondisi ini perlu dipantau dan diatasi jika diperlukan.
- Perdarahan: Avastin dapat meningkatkan risiko perdarahan, terutama pada pasien yang juga menjalani operasi. Perdarahan pada hidung (epistaksis) adalah salah satu jenis perdarahan yang paling umum.
- Penyembuhan Luka yang Tertunda: Avastin dapat menghambat proses penyembuhan luka. Oleh karena itu, pemberian Avastin biasanya dihentikan sementara jika pasien perlu menjalani operasi besar.
- Kelelahan: Pasien yang menggunakan Avastin sering kali merasa sangat lelah atau lemah. Kelelahan ini mungkin terkait dengan efek obat pada tubuh yang sedang melawan kanker.
Avastin adalah obat yang sangat bermanfaat untuk pengobatan beberapa jenis kanker, terutama ketika digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi. Meskipun efektif, pasien perlu mewaspadai efek samping yang dapat muncul selama perawatan.
Konsultasi rutin dengan dokter dan pemantauan kondisi kesehatan secara menyeluruh sangat penting selama penggunaan Avastin.
Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait obat, suplemen, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengunjungi laman pafikabtulangbawangbarat.org sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).