Adakah di antara kalian yang pernah mengalami trust issue dalam keluarga? Nyatanya, persoalan krisis rasa percaya ini tak hanya ada pada relasi hubungan pertemanan dan juga percintaan, namun bisa juga terjadi pada lingkungan keluarga.
Sebuah riset menyebutkan bahwa trust issue adalah salah satu dampak dari ujaran kebencian yang dilakukan oleh keluarga, bahkan hasil bahwa keluarga menjadi aktor utama dari krisis kepercayaan ini sebanyak 39%.
Lebih lanjut lagi, riset ini menjelaskan bahwa sebanyak 61% responden mengalami trust issue dengan keluarga mereka terkait ujaran kebencian yang mereka terima selama masa pandemi saat ini. Seorang psikolog, Dina Auliana, M. Psi akan menjelaskan trust issue dalam keluarga secara lanjut di bawah ini.
Menurut Dina, trust issue ini merupakan rasa ketidakpercayaan antara anak dengan orang tua, orang tua dengan anak, bahkan antara dua orang yang sedang menjalin sebuah hubungan. Dina pun mengatakan bahwa masalah rasa percaya antara pasangan justru memiliki risiko konflik yang lebih besar.
Sementara itu, konflik yang ditimbulkan dari trust issue dalam keluarga cenderung lebih kecil. Sebab, kemungkinan besar dalam sebuah keluarga mempunyai value atau nilai yang sama.
Faktor Penyebab Terjadinya Trust Issue dalam Keluarga
Rasa ketidakpercayaan dalam keluarga akan muncul secara pelan-pelan, misalkan dari anak yang semasa remajanya selalu dikomentari negatif oleh orang tua. Komentar negatif itulah yang mengkerdilkan perasaan anak.
Karena sejak remaja anak sudah terbiasa mendapatkan komentar negatif dari orang tua, kelak dewasa nanti mereka akan kehilangan rasa percaya pada orang tua. Sedangkan, trust issue dalam keluarga yang terjadi antara orang tua ke anak, bisa disebabkan kebohongan-kebohongan kecil yang dilakukan oleh anak.
Perilaku orang tua sendiri juga bisa menjadi pemicu dari trust issue. Misalnya, saat orang tua sering berbohong demi kebaikan pada anak. Apabila orang tua melakukan kebohongan tersebut secara terus-menerus, maka anak kemungkinan akan meniru kebiasaan yang serupa. Ibaratnya, trust issue dalam keluarga adalah sebuah permainan pingpong, di mana perilaku seseorang memengaruhi perilaku orang lain.
Dampak Trust Issue dalam Keluarga
Dampak dari krisis kepercayaan dalam keluarga ini ternyata merupakan hal yang serius. Selain membuat antar anggota keluarga menjadi kurang memiliki rasa percaya satu sama lain, hal itu juga berdampak pada hal-hal lain yang salah satunya adalah pilihan hidup.
Contoh ketika orang tua mempunyai trust issue pada anak, bisa berdampak pada anak ketika memilih pasangan hidupnya kelak. Sementara, dampak dari sudut pandang anak ke orang tua ialah anak bisa memiliki masalah komunikasi, yakni tidak terbuka dengan orang tua.
Memang pola asuh juga berperan dalam munculnya trust issue ini. Neurosains bekerja untuk membangun kecerdasan seperti kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, spiritual dan sebagainya. Apabila cara membentuknya sejak kecil sudah salah, maka akan berdampak pada kehidupannya kelak, seperti mengalami trust issue atau krisis rasa percaya.